Ada Apa Bantuan Jahe, Siapa Terima Dana?
Watansoppeng, Jurnalsepernas.id – TIM Investigasi dan Monitoring Jurnalsepernas.id bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Patriot Peduli Indonesia (LSM-DPD-BPPI) dan Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pers Reformasi Nasional, (DPC-SEPERNAS) Soppeng, giat melakukan kontrol sosial di tengah-tengah masyarakat, khususnya pada beberapa Kelompok Tani Hutan (KTH) yang minta jatidirinya tidak disebutkan di Desa Sering, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel, pada Rabu (22/03) beberapa bulan yang lalu.
Bendahara KTH tersebut, membeberkan tentang masalah di kelompoknya, yang memperoleh bantuan bibit jahe dari pihak Kehutanan yang disalurkan pada KTH Walanae Watansoppeng pada 2021 yang lalu yang didampingi oleh salah satu pihak dari Dinas Kehutanan KPH Walanae Watansoppeng inisial AS.
“Saya tidak tahu menahu tentang bantuan itu, pihak kami cuma mengeluarkan uang tunai di Bank, namun saya lupa berapa jumlahnya, yang jelas lebih dari Rp100 juta,” jelas bendahara.
Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui dimana bisa mendapatkan bibit jahe tersebut, sehingga mereka menyerahkan uang kepada pihak Kehutanan untuk belanja. Adapun harga yang dikenakan kepada petani sekitar Rp.30 ribu per kilo. Sayangnya, penyerahan uang tanpa ada kwitansi pembelian bibit tersebut, petani hanya disuruh tanda tangani saja.
Lanjut dia menambahkan, seandainya mengetahui
dirinya ditanya bertele-tele perihal bibit jahe, pihaknya tidak mungkin mau menerima bantuan tersebut.
Konfirmasi yang terpisah dari Ketua II Dewan Pimpinan Pusat (DPP-SEPERNAS) , Kordinator Nasional (KORNAS) Jurnalsepernas.id- Rusmin, di salah satu Warung Kopi (Warkop) menjelaskan, pihaknya sudah mengantongi dua barang bukti berdasarkan keterangan dari pihak Kelompok Tani sebagai penerima bantuan jahe. “Kami sudah ada barang bukti rekaman berdasarkan keterangan dari Kelompok Tani, dan kalau ada unsur korupsinya kami akan laporkan langsung ke KPK RI di Jakarta, ini tidak main-main loh?,” bebernya.
Hasil konfirmasi yang terpisah dari Kepala KPH Walanae Watansoppeng menjelaskan, pihaknya tidak tau menahu tentang hal itu, pihaknya baru menjabat ketua. “Kalaupun ada yang terlibat itu juga saya tidak tahu,” jawabnya singkat.
Pewarta: Tim
Editor : Loh