Wayat Wanita di Sawah Dihabisi Pacar
(Pelaku Muhammad Jibril Baju Warna Oranye Sedang Dikawal Petugas, Foto: Dok Istimewa)
Sungguminasa, Jurnalsepernas.id – LANGIT Dusun Bontocinde, Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa dini hari (21/01) itu nampak mendung. Warga sekitar masih bermalas-malasan enggan meninggalkan pembaringannya, karena diselimuti hujan rintik yang membawa suasana dingin, namun sebagian warga yang gemar berolahraga, sudah keluar berjibaku dengan hawa dingin di pagi itu, salah satunya Asnawi Dg Pataja yang sedang berolahraga jogging.
Sekonyong-konyong mata Asnawi tertuju pada seonggok tubuh manusia tertelungkup dipinggir sawah dan tak jauh dari wanita itu, ada sebuah sepeda motor Honda Beat warna hitam tergeletak.
Setelah didekati, ternyata orang yang terbaring itu seorang wanita muda belakangan diketahui bernama Putri Indah Sari Nurcahyani (18), warga Dusun Labakkang, Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Gowa bekerja sebagai wiraswasta ditemukan tewas mengenaskan penuh luka tusuk.
Korban dibunuh kekasihnya sendiri yang sudah terjalin sejak Juli 2024 bernama Muhammad Jibril (23), mereka bekerja sekantor. Kematian korban disebabkan ditikam bertubi-tubi sebanyak 79 kali. Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (22/01) langsung Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gowa, AKBP R.T.S. Simanjuntak didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim), AKP Bahtiar dan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas), AKP Kusman Jaya menjelaskan secara detail peristiwa tersebut, motif utamanya sakit hati.
Dalam menjalin asmara, mereka sudah melangkah lebih jauh yang akhirnya membuahkan benih cinta. Mendapati dirinya hamil sekitar 5 bulan, korban mendatangi rumah orang tua pelaku di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto menyampaikan, bahwa dirinya tengah mengandung anak Muhammad Jibril yang harus dipertanggungjawabkan, mendengar pengakuan itu, orang tua Muhammad Jibril kaget dan schok histeris.
Dari pengakuan korban inilah timbul amarah pelaku, lalu memicu konflik antara ke duanya. Lalu pada malam jahanam itu, Muhammad Jibril menemui korban di kos-kosan lalu mengajak jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor masing-masing.
Menurut penyelidikan, polisi, pelaku diduga telah merencanakan pembuhuhan sadis itu, karena pada saat itu pelaku membawa badik (Senjata Tajam Pisau Khas Makassar, red.) yang telah disimpan di bagasi motor.
Mereka berhenti di Tempat Kejadian Perkara (TKP), setelah berbincang sejenak, Muhammad Jibril melampiaskan niatnya lalu menikam berulang kali hingga korban tewas bersimbah darah.
Lanjut penjelasan Kapolres, hasil visum tim medis mengungkapkan, pada tubuh korban ditemukan 98 luka, termasuk 79 luka tusuk yang diduga akibat senjata tajam jenis badik. Tak hanya itu, pelaku bahkan membuang jasad korban ke area persawahan sebelum melarikan diri.
Berkat laporan warga dan kesigapan Tim Operasional Satreskrim Polres Gowa yang dipimpin Kasat Reskrim, AKP Bahtiar bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku di rumah orang tuanya di Kabupaten Jeneponto. Saat ini, pelaku telah diamankan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Gowa untuk proses hukum lebih lanjut.
Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, termasuk satu unit motor Scoopy merah hitam, pakaian korban, serta barang-barang lain milik korban dan pelaku, sementara
senjata tajam (Badik) dan Telepon Seluler (Ponsel) korban masih dalam pencarian. Diduga, barang-barang tersebut dibuang di area rawa-rawa di Kabupaten Takalar.
Atas perbuatannya, Muhammad Jibril dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP. Hukuman berat menanti pelaku, dengan ancaman maksimal berupa hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama 20 tahun.
Atas kejadian ini, Kapolres Gowa mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Ia pun meminta masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.
Dikatakan Kapolres, tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik secara damai dalam hubungan antarindividu.
Peristiwa ini tentu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, sementara masyarakat Gowa masih terguncang oleh peristiwa yang mengenaskan itu, hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi dalam menghadapi masalah.
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh