Mahasiswa Papua Ricuh di Makassar
Makassar, Jurnalsepernas.id – AKTIVITAS masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan siang itu berjalan seperti biasa. Nampak langit cerah dedaunan melambai-lambai di sepanjang jalan Lanto Dg Pasewang disertai deru kebisingan mesin kendaraan yang lalu lalang, namun kedamaian tetap terjaga.
Tapa, tiba-tiba dari arah Asrama Masiswa Papua terjadi hirup-pikuk yang mencekan, ternyata segerombolan Mahasiswa asal Papua yang kuliah di Kota Makassar memancing amarah warga Kota Daeng.
Mereka menggelar aksi demo dalam memperingati Hari Papua Merdeka, pada Senin (02/12) siang, tak dinyana dua anggota polisi terluka dalam aksi ini.
Demo yang berlangsung di depan Asrama Cendrawasih, Jalan Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar, itu berakhir ricuh, mereka tidak menerima aparat keamanan membubarkan aksi mereka, sehingga mereka melempari petugas kepolisian dengan batu dan kayu.
Nampaknya para Mahasiswa hendak merayakan Hari Kemerdekaan Papua tak ingin diganggu petugas keamanan, namun niat mereka tak kesampaian, karena aparat secepatnya menghalau mereka dan Mahasiswa melawan petugas, karena terdesak, polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata hingga water canon ke arah massa mahasiswa.
Akibat kericuhan ini, sejumlah fasilitas toko dan kendaraan warga rusak parah. Bahkan terdapat sejumlah polisi terluka akibat lemparan batu dan kayu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombes Pol Muh Ngajib mengatakan, massa mahasiswa asal Papua dibubarkan paksa, karena unjuk rasa tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
βMereka ada pemberitahuan untuk aksi, dan seharusnya aksi damai. Saat mereka aksi, sebenarnya belum sesuai dengan apa yang dia mohonkan. Begitu mereka ini aksi, ternyata anarkis,β ujar Ngajib pada wartawan.
Ngajib menjelaskan, massa demo ricuh dengan menyerang petugas keamanan.
βMereka lempar batu sehingga ada dua anggota kami yang kena dan kendaraan yang rusak. Sehingga kami lakukan tindakan tegas dengan mendorong dan membubarkan mereka,β imbuhnya.
Ke dua anggota polisi yang menjadi korban mengalami luka pada kepala dan tangan.
βAnggota yang luka sudah diberikan perawatan. Massa juga telah berhasil kami pukul mundur ke asrama,” papar Ngajib.
Dia menegaskan, dalam pengamanan demo ini, Polrestabes Makassar mengerahkan 450 personel gabungan. Tak hanya itu, juga dibantu dari prajurit TNI sebanyak 50 orang.
Hingga siang situasi di depan Asrama Cendrawasih Papua telah kondusif. Tetapi, aparat keamanan masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi keributan susulan.
Pewarta/Editor: Loh