Stadion Mattoanging, Riwayatmu Dulu
Makassar, Jurnalsepernas.id – STADION Mattoanging Makassar yang sudah membawa harum Makassar dan Sulawesi Selatan (Sulsel) di kancah persepakbolaan nasional, khususnya klub Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) disegani lawan di stadion ini.
Legenda pesepakbola Makassar, Ramang dibesarkan dan berkilau disini berkat adanya stadion ini. Apakah ini hanya tinggal kenangan tentang riwayatmu dulu? Sekarang pembangunannya terhenti membuat pecinta sepakbola cemas.
Masyarakat pecinta sepakbola Makassar mulai gusar, karena pembangunannya terhenti usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) yang getol membangun Stadion Mattoanging kebanggaan masyarakat Sulsel.
Penegasan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (ASS),Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan tetap melanjutkan pembangunan Stadion Mattoangin Andi Mattalatta, Makassar, Sulsel masih tanda tanya terkait penyediaan anggaran.
Penegasan itu, disampaikan.ASS setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait membahas perihal Stadion Mattoangin berlangsung di Rumah Jabatan Wakil Gubernur (Rujab Wagub) Sulsel, Kamis, (22/04).
“Kalau lanjut, kita lanjutkan saja secara bertahap. Masa diterlantarkan begitu. Untuk kondisi pembangunan, tentu ada tahapan sesuai kondisi kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.
Menurut Andi Sudirman Sulaiman, perihal perencanaan perlu dibahas pada tingkat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). TAPD yang mengetahui tentang pertimbangan pembiayaan konstruksi, sektor prioritas, pelayanan dasar yang mutlak harus dilakukan.
“Pemerintah Provinsi Sulsel juga tengah melakukan upaya penyelesaian utang proyek tahun 2020. Apalagi, adanya refocussing anggaran,” terang ASS.
Dia menegaskan, pembangunan tersebut perlu dilakukan pertimbangan, sehingga bisa berfungsi maksimal. Apalagi melihat beberapa pembangunan stadion tidak ada yang terselesaikan.
“Saya tidak ingin mengambil risiko. Kalau saya bangun, saya tidak mau saya bangun mandek, atau ditinggalkan dan tidak jadi lagi. Saya ingin ketika membangun, setiap tahapan membangun itu bisa berfungsi,” lanjut dia.
“Saya harus hati-hati, jangan sampai kita beri anggaran ke sana, tapi tidak cukup, hilang barang dan tidak dipakai, hitung-hitungan harus betul – betul matang, baru kita jalankan,” pungkasnya.
Pewarta: Oleng
Editor : Loh