GP3A Bonto Kadatto Jaya, Bangun Irigasi
Takalar, Jurnalsepernas.id – Kiat sukses digaungkan Gabungan Perkumpulan Pengguna Pemakai Air (GP3A) Bonto Kadatto Jaya, Kelurahan Bonto Kadatto, Kecamatan Polobangkeng Selatan (Polsel), Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang mendapat kepercayaan elok di mata masyarakat.
Saat tim gabungan media ini berkunjung di lokasi pelaksanaan pembangunan proyek irigasi yang sementara berjalan, pada (26/04) yang terletak di Lingkungan Bantinoto 2, terbilang pelaksanaan tersebut berjalan sesuai harapan.
Ketua GP3A, Alimuddin Ganyu saat ditemui oleh tim gabungan media ini, begitu disapa, ia mengubar senyum bertanda sangat menghargai setiap tamu yang menemuinya, dia terlihat familiar terhadap siapapun yang mengajaknya berbicara termasuk jurnalis.
Dalam kesempatan itu, Alimuddin Ganyu menjelaskan, pelaksanaan pembangunan proyek irigasi tersebut, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan volume 286 meter. “Namun karena ada anggaran swadaya sebanyak 14 meter, sehingga menjadi 300 meter volume pekerjaan pelaksanaan pembangunan proyek irigasi nanti,” ucapnya.
Lanjuk Alimuddin Ganyu mengatakan, proses pekerjaan proyek tersebut, pihakya merangkul masyarakat Kelurahan Bonto Kadatto, khususnya masyarakat yang ada di lingkungan Bontinoto 2.
“Kami sangat berharap, pembangunan berkualitas dan maksimal sesuai dengan petunjuk teknis yang ada,” imbuhnya.
Ditambahkan Alimuddin, dengan adanya irigasi tersebut, azas manfaatnya lebih terlihat, karena dapat meningkatkan potensi hasil panen bagi masyarakat di sektor pertanian, dimana air sudah mengairi ke sawah masyarakat. “Kita perlu ketahui bahwa hampir seluruh masyarakat di Kelurahan Bonto Kadatto kehidupannya bergantung di sektor pertanian,” tandasnya.
Untuk diketahui, selama ini masyarakat petani terbilang susah mendapatkan air, karena tidak ada irigasi dibangun di lokasi persawahan mereka.
Dengan adanya pembangunan proyek irigasi yang dibangun oleh pihat GP3A Nonto Kadatto Jaya, masyarakat sangat bersyukur dan dapat bernafas lega, karena sudah ada fasilitas irigasi terbangun. “Sehingga persawahan mereka akan mudah mendapatkan askes air untuk mengairi ke persawahan mereka di banding sebelumnya,” pungkasnya.
Pewarta: A, Dg Kulle/Mrs
Editor : Loh