Panen Perdana Padi Nusantara
Takalar, Jurnalsepernas.id – DALAM rangka mendukung Ketahanan Pangan Nasional, (Penjabat (Pj) Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad, M. Dev. Plg bersama Kepala Balai Besar Standarisasi Instrumen Pertanian RI, Ketua DPRD Kabupaten Takalar, Kapolres, Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pertanian, Holtikultural dan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Statistik dan Persandian melakukan panen perdana padi Nusantara 1 Juta Hekto Are (HA) di Desa Popo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (11/03).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad mengucap syukur adanya pesta panen kali ini. “Ini merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah SWT yang patut kita syukuri terlebih nikmat panen perdana padi diakhir musim hujan di Kabupaten Takalar yang mana sebagian wilayah Indonesia masih diguyur hujan yang tinggi,” puja Setiawan.
Menurutnya, Takalar sebagai salah satu penyangga kota metropolitan Makassar, setiap tahunnya surplus beras yang ditandai dengan seluruh irigasi teknis sudah dapat panen padi dua sampai tiga kali, bahkan di Kecamatan Galesong Utara sudah memanen empat kali padi setahun. Sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya tanpa tergantung lagi dari suplai daratan Kabupaten Takalar.
“Hari ini kita sudah mulai panen perdana padi seluas 16,800 Hektar sampai bulan April 2023 yang akan dilanjutkan di musim tanam kedua sekitar 8000 Hektar padi gadu pertama dan sekitar 4000 hektar padi gadu kedua. Selebihnya dimusim gadu di tanami palawija dan holtikultura (sayuran dan buah buahan),” ujarnya.
Adapun luas panen pada tahun 2022 sebesar 28.947,06 Ha dengan produktivitas 5,15 kwintal/hektar, sehingga Kabupaten Takalar tahun 2022 memproduksi padi sebanyak 149.128,03 Ton.
“Yang paling penting diperhatikan adalah kualitas benih dan pola tanam harus diperbaiki, sehingga dapat menghasilkan hasil panen yang baik,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Standarisasi Instrumen Pertanian RI, Dr. Ir. Fery Fahruddin Munir, M. Sc IPU ASEAN ENG dalam sambutannya mengatakan, dirinya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Pertanian merupakan kegiatan mengelola sumber daya alam dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja dan manajemen,” tandasnya.
Dalam menjaga stabilitas harga gabah, kita telah bermitra dengan pihak swasta yang akan menampung hasil panen dan tentunya sesuai dengan harga yang disepekati.
Ia juga menambahkan, setelah panen ini, agar digerakkan kembali untuk melakukan penanaman padi mengingat sesuai dengan prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ke depan curah hujan akan cukup tinggi, yang secara ilmiah sesudah musim hujan panjang akan terjadi kemarau panjang, sehingga diharapkan stok gabah dapat mencukupi.
Panen perdana disaksikan Camat dan Kepala Desa Popo, para Penyuluh Pertanian Kabupaten Takalar serta para petani di desa Popo. (Sumber: Humas Pemkab Takalar).
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh