7 Kelompok Agama di Indonesia Mirip Islam
Jakarta, Jurnalsepernas.id – ISLAM adalah salah satu agama terbesar di dunia, bahkan Indonesia sendiri menjadi negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia, yaitu mencapai hampir 238 juta jiwa.
Akan tetapi tak bisa dipungkiri, jika di Indonesia terdapat banyak kelompok aliran atau ajaran yang mengaku Islam, namun menyimpang dari ajaran agama Islam.
Bahkan tak sedikit diantara mereka yang telah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kelompok yang menyimpang dari agama Islam.
Inilah 7 kelompok aliran yang berkembang di Indonesia dan mengaku Islam, namun ternyata menyimpang yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Darul Islam Fillah
Darul Islam Fillah merupakan salah satu kelompok agama yang basisnya berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).
Kelompok ini dipimpin oleh Sensen Komara, melansir dari situs nu.or.id kelompok ini walau memakai kata Islam namun bukan Islam.
Hal ini karena kelompok ini mengubah kalimat syahadat, sehingga dinilai sebagai ajaran yang sesat.
Tak hanya itu kelompok Darul Islam Fillah ini juga tidak mewajibkan salat lima waktu bagi para pengikutnya dan jika sholat kiblatnya bukan ke barat atau Ka’bah melainkan ke arah timur.
Aliran ini memenuhi unsur 10 kriteria ajaran sesat yang ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga Darul Islam fillah menyimpang dari agama Islam.
2. Alkiyadah Al Islamiyah
Selain Darul Islam Fillah, terdapat sebuah kelompok aliran yang mengaku Islam namun ternyata bukan agama Islam, kelompok tersebut bernama Alkiada Al Islamiyah.
Kelompok aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Abdul Salam yang juga menyatakan dirinya sebagai nabi yang baru.
Ia mengaku mendapatkan mimpi setelah melakukan puasa dan menyepi beberapa hari di gunung Bunder Bogor, Jawa Barat.
Dilansir dari berbagai keterangan para pengikut kelompok ini tidak diwajibkan shalat, zakat dan puasa.
Pengikut kelompok ini lalu berkembang sangat cepat dan memiliki jumlah pengikut hampir 1000 orang. di tahun 2007 MUI mengeluarkan fatwa sesat terhadap aliran ini
3. Ahmadiyah
Ahmadiyah merupakan salah satu kelompok aliran dari India yang mengaku beragama Islam dan berkembang di Indonesia.
Aliran ini masuk ke Indonesia setelah terjadi kontak antara umat muslim Indonesia dengan muslim Ahmadi di India. Sehingga saat ini jumlah pengikut Ahmadiyah berkisar 200 ribu hingga 500 ribu jiwa di Indonesia.
Seperti aliran sebelumnya yang telah disebutkan, Ahmadiyah juga dinyatakan sesat.
Ahmadiyah ditegaskan sebagai aliran yang berada di luar agama Islam atau sesat dan menyesatkan berdasarkan fatwa MUI yang terbit pada tahun 2025 dan pada saat itu di teken oleh Ma’ruf Amien yang menjadi ketua komisi fatwa MUI.
Salah satu alasan mengapa Ahmadiyah dianggap sesat, karena menyebut Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi yang terakhir dan hal itu bertentangan dengan Islam sendiri.
4. Syiah
Syiah merupakan cabang aliran terbesar kedua dalam agama Islam setelah suni, di mana mencakup 13% dari total umat muslim dunia.
Kaum Syiah percaya bahwa Nabi Muhammad mengangkat Ali Bin Abi Thalib sebagai penggantinya.
Sebagian besar pengikut Islam Syiah hidup di negara Iran dan menjadi mayoritas, akan tetapi Syiah sendiri masih menjadi pro dan kontra, khususnya di Indonesia.
Tidak sedikit umat muslim Indonesia mengatakan bahwa Syiah bukan aliran dari agama Islam dan menyimpang.
Meski demikian, fatwa terkait Syiah adalah aliran sesat ini masih menjadi perdebatan di MUI, tetapi sejak tahun 1984 fatwa untuk berhati-hati terhadap Syiah ini sudah dikeluarkan.
5. Salamullah
Salamullah merupakan salah satu kelompok aliran yang eksis di Indonesia, kelompok yang dipimpin oleh Lia Eden ini pada tahun 1997 ditetapkan oleh MUI sebagai aliran yang sesat.
Lia Eden mengaku didatangi oleh malaikat jibril, Ia lalu membentuk aliran ini dan mencampur adukan ajaran Islam dengan berbagai ajaran agama lain. Para pengikutnya juga diajarkan bahwa salat dalam dua bahasa lah yang sah.
Selain itu, para pengikutnya diperbolehkan mengkonsumsi daging yang haram dalam agama Islam.
6. Wahidiyah
Aliran ini lalu dinyatakan sesat oleh Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem).
Sebelumnya, pada 2007 MUI Tasikmalaya juga telah mengeluarkan fatwa bahwa aliran Wahidiyah ini sesat.
Pada tahun 2016 para pengikut Wahidiyah di Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara di sidang hingga akhirnya bertobat kembali ke ajaran Islam yang sejati.
7. Kelompok Mahfudianto
Pada Tahun 2022 umat muslim Indonesia digemparkan dengan adanya kelompok aliran sesat yang eksis di Pasuruan Jawa Timur, kelompok ini dipimpin oleh Mahfudianto.
Aliran ini mengaku hanya berguru kepada Allah tidak mengakui rukun iman, tidak mengakui rukun Islam, tidak mengakui Alquran dan hadis, serta tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul. MUI lalu menyatakan kelompok ini sebagai aliran yang sesat.
Usai dipanggil oleh MUI dan kepolisian, pemimpin kelompok Ini akhirnya menyesal atas perbuatannya, bertobat dan mengajak para pengikutnya untuk kembali ke ajaran 5i agama Islam yang benar.
Itulah ketujuh aliran agama yang mirip dengan Islam bahkan mengaku Islam, namun ajarannya menyimpang dari Agama Islam itu sendiri, dan itu juga diakui oleh MUI dengan adanya fatwa. (Sumber: Hidatullah.com
Pewarta/Editor: Loh