𝐊𝐑𝐈𝐌𝐈𝐍𝐀𝐋 - 𝐊𝐎𝐑𝐔𝐏𝐒𝐈

Upaya Mediasi Kelurga, Berujung Ricuh

Sungguminasa, Jurnalsepernas.id – TAK disangka dan tak dinyana, upaya mediasi sedianya hendak dilakukan juru bicara tim mediasi Florianus Garung dari pihak keluarga Petra dan juru bicara Siprianus Jadu dari pihak keluarga Sebastianus
Berung, ayah kandung Yuliati Tonapa istri dari Petra akan berakhir ricuh.

C0A1DDE1 1D40 4F1D A3CA 9C9B0B4F70DA Jurnal Sepernas

Betapa tidak, tim Florianus Garung yang juga oknum Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Hasanuddin Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Petra, Sion, Alan, dan Gilven (Saudara Kandung Petra, red.) mendatangi rumah kediaman Sebastianus Berung (Mertua Petra, red.) di Perumahan Bank Tabungan Negara (BTN) Mutiara Permai Kelurahan Pacinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sabtu (30/09) yang diterima tuan rumah sendiri, Sebastianus Berung, Siprianus Jadu, dan Fabianus Jehamun yang juga jurnalis Media Jurnalsepernas.id.

Menurut sumber yang minta jati dirinya tidak di mediakan, maksud kedatangan tim meditor Florianus Garung Cs tersebut, hendak menjemput Yuliati Tonapa (Istri Petra, red.) dan anaknya, karena sudah sebulan lebih berada di rumah orang tua kandungnya dengan memboyong dua orang anaknya yakni; Mosha (18 Bulan) dan Calista (2 Bulan) untuk menjenguk dan merawat ibu kandungnya yang lagi terbaring sakit stroke.

Untuk diketahui, Petra dan Yuliati Tonapa adalah Pasangan Suami-Istri (Pasutri), mereka tinggal bersama di Kelurahan Batang Kaluku, Kecamatan Somba Opu, Gowa. Kepergian Yuliati Tonapa ke rumah orang tuanya sudah pamit ke suaminya, Petra dan dijemput sendiri oleh ayah kandungnya, Sebastianus Berung.

Lanjut sumber, awalnya, kedatangan tim mediator Florianus Garung ini disambut baik oleh keluarga Sebastianus Berung dengan disuguhkan minuman kopi yang dibuat oleh Yuliati Tonapa.

Kemudian, Siprianus Jadu selaku juru bicara keluarga Sebastianus Berung menanyakan perihal maksud dan tujuan tim mediasi, tiada lain bermaksud untuk menjemput Yuliati Tonapa dan anak-anaknya.

Mendengar hal itu kata sumber, Sebastianus Berung yang juga adik kandung Fabianus Jehamun, tidak menerima kehendak tim Florianus Garung, sebab Yuliati Tonapa tidak minggat meninggalkan suaminya, Petra. Dia hanya ingin merawat ibu kandungnya, bahkan Yuliati sendiri sakit diduga tidak mendapat perhatian dari suaminya.

Sumber menambahkan, atas penolakan Sebastianus Berung, maka terjadilah insiden adu mulut yang disulut oleh Sion, kakak kandung Petra. Spontan keributan pun terjadi yang mengakibatkan minuman tumpah rua, bahkan sudah terjadi serang menyerang antara dua orang dari tuan rumah melawan tujuh orang tim dari keluarga Petra diduga termasuk Florianus Garung ikut menyerang.

Atas insiden ini Fabianus Jehamun mengalami sedikit memar di pelipis bagian kanan atas, sementara tuan rumah juga Sebastianus Berung terlihat terkapar, karena mengalami bengkak akibat pukulan. Akibat lain dari kejadian ini, salah satu anak di bawah umur sedikit mengalami benjolan bagian atas diduga kena kayu yang digunakan oleh pamannya atau mungkin ayah kandungnya sendiri.

Pada Minggu sore, kembali Petra datang hendak mengambil kedua anaknya, (Mosha dan Calista, red.),
namun yang berhasil dibawa hanya Calista, si bungsu sementara Mosha tidak mau ikut bapaknya, mungkin merasa trauma atas insiden yang terjadi di rumah kakeknya.

Yuliati Tonaka diketuhui sakit-sakitan, terbukti pada Minggu sore (01/10) sekitar pukul 18.30 yang bersangkutan diantar ke Rumah Sakit (RS) Stelamaris Makassar, karena batuk dan hingga kini masik tergolek di rumah sakit.

Sebelumnya Yuliati Tonapa sudah masuk opname RS Stelamaris, pada Kamis (14/09) dirawat selama empat hari di Bernadeth 3 Kamar Isolasi No.372 dan atas kebaikan hati Fabianus Jehanum, paman Yuliati Tonapa menyelesaikan semua administrasinya dan pasien meninggalkan RS pukul 23.00 Wita.

Terkait hal itu, Jurnalsepernas. id berhasil konfirmasi dengan Florianus Garung di ruang kerjanya SMP Swasta Hasanuddin Sungguminasa, Selasa (03/10) seputar kejadian itu. Dirinya mengakui selaku juru bicara tim mediasi dari keluarga Petra, namun dia menampik tidak ikut serta menyerang. Hal itu bertentangan dengan kesaksian Sebastianus Berung ketika memberi keterangan di Polsek Somba Opu.

Menurutnya, malah dia yang melerainya supaya tidak terjadi perkelahian antardua keluarga yang sama-sama berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dia juga mengatakan, sudah membezuk pasien Yuliati Tonaka di RS Stelamaris, Senin malam (02/10).

Sementara terkait insiden dinilai memalukan itu, sejak awal, yakni Sabtu (30/09) ke dua belah pihak telah hadir di Kepolisian Sektor (Polsek) Somba Opu, Gowa yang difasilitasi oleh anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk berdamai.

Upaya damai yang coba dilakukan anggota Bhabinkamtibmas dari Polsek Somba Opu dan Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil) Somba Opu adalah inisiatif sangat baik, karena mereka masih status Pasutri dan berasal dari satu daerah Manggarai, namun pihak Sebastianus Berung adik kandung Fabianus Jehamun, belum menerima upaya damai saat itu. Dia minta waktu menunggu anaknya, Yuliati Tonapa keluar dari rumah sakit.

Pewarta: Tim
Editor : Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *