Pemkab Takalar Peringati Hari Korban 40.000 Jiwa
Pattallassang, Jurnalsepernas.id – DITENGAH guyuran hujan deras, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (17/12), tidak menyurutkan semangat para peserta upacara untuk tetap melaksanakan Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) yang dirangkaikan dengan Hari Bela Negara (HBN) ke-76, Hari Guru Nasional (HGN), HUT ke-79 PGRI dan Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa Tingkat Kabupaten Takalar di Lapangan Upacara Kantor Bupati Takalar.
Dalam upacara tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dan diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Takalar, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Takalar, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Takalar, para Camat se-Kabupaten Takalar, para Kepala Sekolah (Kepsek) se-Kabupaten Takalar, para Guru se-Kabupaten Takalar serta para Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Kabupaten Takalar.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati menyampaikan, hari kesadaran nasional adalah pondasi dari tiga peringatan yang dirayakan hari ini dengan upacara bendera, kesadaran nasional adalah pondasi dari bela negara dan dengan semangat ikrar kita bisa berkorban, bisa merelakan diri gugur sebagai pahlawan yang tidak main-main jumlahnya yaitu 40.000 jiwa, ini menjadi sebuah tragedi kemanusian.
“Tidak akan kita merelakan jiwa dan diri kita jika kita tidak memiliki kesadaran, semangat dan tidak akan bisa menjalankan profesi kita sebagai pendidik dan tenaga pendidikan, guru kalau kita punya kesadaran, tidak punya rasa bela negara. Semoga dengan ini semua kita bisa melihat keterkaitannya satu dengan lainnya,” ujarnya.
Kesadaran adalah sebuah budaya yang sangat penting, tanpa kesadaran tidak akan pernah ada yang namanya karakter. Ke depan tantangan kita sebagai bangsa tidaklah mudah, kita akan menghadapi berbagai tantangan, gangguan dan hambatan. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan kesadaran dan dibutuhkan bela negara dari kita semua.
“Korban 40.000 jiwa adalah bukti dari kesadaran itu semua, Takalar secara khusus. ini adalah episentrum restorasi gerakan bela negara dibuktikan dengan 40.000 korban jiwa di Sulawesi Selatan dan salah satu korban diantaranya ada di Takalar. Dan alhamdulillah Takalar punya tradisi kejuangan, bela negara yang sangat luas. Buktinya banyak pahlawan nasional yang lahir dari sini,” imbuh Setiawan.
Pj.Bupati berharap, semoga dengan upacara ini menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan energi kesadaran, energi bela negara dan energi pembangunan sesuai dengan peran kita masing-masing, khususnya tenaga pendidik, TNI/Polri dan ASN.
Diakhir upacara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dalam rangka Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT-PGRI) ke-79 dan Hari Guru Nasional tahun 2024 tingkat Kabupaten Takalar yang diserahkan oleh Pj.Bupati Takalar bersama Forkopimda Takalar dan Sekkab Takalar kepada 17 Tokoh Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru di Kabupaten Takalar. (Sumber: Diskominfo-SP Pemkab Takalar).
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh