Berjuang Jadi PKL Demi Pendidikan Anak
Soe, Jurnalsepernas.id – SUNGGUH mulia hati seorang ibu membanting tulang peras keringat menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) sekaligus Ibu Rumah Tangga (IRT) menyekolahkan anaknya hingga jenjang Perguruan Tinggi (PT) patut diacungi jempol yang bisa dijadikan inspirasi dan teladan bagi ibu-ibu lainnya di nisantara ini.
Dia adalah Ema Sanak yang berdomisili di Desa Nobi-Nobi, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT),menyekolahkan anaknya dengan kerja kerasnya sebagai PKL yang mulai mengelola usaha dengan modal kecil yakni dengan berjualan sayur-sayuran dan sirih pinang.
Dengan semangat pantang dibelas kasih dari orang lain, Ema memulai pergumulan hidupnya itu sejak tahun 2015 dengan perjuangan dan kerja keras yang penuh kesabaran dan ketabahan yang panjang.
Hasil keringat dari usahanya itulah, digunakan untuk kebutuhan sekolah anaknya sejak masih berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga saat ini melanjutkan pendidikannya ke tingkat Perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Jurusan Kehutanan.
Ketika bebincang dengan awak media jurnalsepernas.id, Ema mengaku selama ini belum ada bantuan semacam beasiswa bagi anaknya. Sepertinya belum pernah anaknya dilirik pemerintah melalui pihak sekolah untuk mendapatkan beasiswa padahal anaknya layak mendapatkannya.
“Seharusnya pemerintah dan pihak almamater memberikan bantuan beasiswa kepada anak saya,sebab anak saya belum pernah disentuh yang namanya behasiswa,” ujarnya lirih.
Di tempat ini juga, Ema mengakui sejauh ini pihaknya hanya mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah. “Saya berharap, agar mendapat perhatian dari pemerintah berupa bantuan beasiswa bagi anak saya yang sedang kuliah,” harapnya.
Diakuinya, sejauh ini pemerintah daerah melalui Dinas Sosial (Dinsos) sudah mendapatkan bantuah PKH sejumlah Rp 300 ribu, tapi pihaknya sangat membutuhkan bantuan beasiswa bagi anaknya yang sementara kuliah.
Terkait PKL yang hidupnya serba pas-pasan sangat berharap, agar anaknya mendapatkan bantuan beasiswa di tingkat perguruan tinggi.
Pewarta : Anselmus Tefnai
Editor : Loh