Banjir Kota Kalong Bawa Petaka
Watansoppeng,Jurnalsepernas.id – Hujan lebat yang mengguyur beberapa desa di Kota Kalong dari Minggu hingga Selasa, membawa petaka yang memilukan. Betapa tidak, intensitas hujan tinggi mengakibatkan banjir di mana-mana dan menelan korban harta dan nyawa.
Sebelumnya rumah warga Cabbue, Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata hanyut terbawa banjir. Korban selanjutnya seorang bocah laki-laki yang kerab Akbar (8), warga Pajalele, Desa Leworeng, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) Senin (06/11) diduga hilang terbawa banjir.
Menurut keluarganya yang minta namanya tidak di mediakan, Akbar menghilang senin pagi diduga terseret air yang sudah memasuki area perkampungan penduduk.
Akbar dikenal sebagai anak yang masih lugu baru menduduki kelas II Sekolah Dasar (SD), dan banyak disukai oleh teman-teman sebayanya yang keseharian suka bermain.
Atas kejadian tersebut, aparat Desa Leworeng dan anggota dari Kepolisian Sektor (Polsek) Donri-Donri serta Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat yang dibantu masyarakat melakukan pencarian korban di sekitar perkampungan.
Mengingat debit air yang terus mengalami peningkatan, pemerintah setempat dalam hal ini Kepala Desa (Kades) Leworeng dan aparat keamanan masing-masing memberikan himbauan kepada warganya, agar terus mewaspadai adanya peningkatan debit air, mengingat masih tingginya curah hujan yang terus menerus terjadi akhir-akhir ini. “Kami minta kepada semua warga di sini supaya waspada dan berhati-hatilah mengingat tingginya genangan air, akibat hujan deras, jagalah anak anak nya jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” himbau Kades.
Salah satu warga setempat yang dikonfirmasi oleh Tim Investigasi dan Monitoring media online Jurnal sepernas.id mengatakan, mereka hanya bisa pasrah menerima kondisi ini, dan menyerahkan kepada Yang Kuasa dan berharap kepada pemerintah, agar memberikan bantuan logistik terutama makanan dan obat -obatan yang sangat diharapkan oleh masyarakat,mengingat banyaknya lokasi perkampungan yang terisolir akibat sarana jalan yang terputus dampak dari derasnya air.
Bila diamati lebih jaih, terjadinya banjir begitu dahsyat yang melanda beberapa desa di Kabupaten Soppeng hingga meramba pemukiman penduduk, karena erosi diduga erat kaitannya dengan adanya pembalakan liar di area hutan lindung yang dilakukan oknum-oknum mendapat beckingan pemodal dan pejabat. Stop penebangan liar, selamatkan warga!
Pewarta : A.Hikmat A.Ar
Editor : Loh