Kapolsek Wanita di Kota Ormas
Tangerang, Jurnalsepernas.id – Wanita yang saat ini berpegang pada komitmennya mengedepankan sikap profesional, zero complain dan cepat memberikan pelayanan untuk masyarakat. Salah satu programnya adalah sambung warga.
Dia adalah Riza Sativa, Kepalaย Kepolisianย Sektor (Kapolsek) Pondok Aren, Polres Tangerang Selatan, Banten.Sebagai salah satu pemimpin penegak hukum di wilayah paling heterogen di Kota Tangerang Selatan, berbagai tantangan harus siap dihadapi.
“Di setiap tempat ada tantangan dengan karakter tersendiri, yang pasti saya cepat menyesuaikan diri, beradaptasi dan selalu mengikuti perkembangan zaman,” kata wanita berpangkat Komisaris Polisi ini.
Sebagai penyangga ibukotaย Jakarta, Wilayah Pondok Aren memiliki kelompok masyarakat yang sangat beragam. Wilayah hukum yang dipimpinnya ini dikenal berjuluk wilayah sejuta Organisasi Masyarakat (Ormas).
“Ormas adalah bagian dari masyarakat, jadi intinya bagaimana menghadapi masyarakat secara profesional. Di Kepolisian SOP nya jelas, dan bagaimana kita melayani masyarakat dengan cepat dan meminimalisir komplain dari masyarakat,” kata wanita kelahiran Kotabaru, Kalimantan Selatan itu.
Untuk itu, Riza yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polsek di wilayah Kepulauan Batam itu selalu rutin menggelar silaturahmi dan sambang warga. Masyarakat dilibatkan dan diajak berpartisipasi menjaga lingkungan dan keamanan.
“Bertemu tokoh, orang tua, pemuka agama, dan itu banyak sekali manfaatnya. Dengan langsung turun, masyarakat merasa lebih nyaman, aman dan membuktikan Polisi sahabat masyarakat,” jelasnya.
Sewaktu dibangku Sekolah Menengah Atas, wanita kelahiran 28 April 1984 ini tidak pernah terbayang menjadi Polisi. Karena cita-citanya justru menjadi hakim. Riza sapaan akrabnya, menempuh studi Sarjana di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta dan lulus pada 2005.
Dia kemudian melanjutkan studinya pada program magister di Universitas Gadjah Mada. Di tengah perkuliahan meraih gelar magister, dia menerima informasi pembukaan Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur sarjana pada tahun 2007.
Bermula dari dukungan orang terdekat dan orang tua, Riza akhirnya membulatkan niat mengikuti seleksi Akpol angkatan pertama jalur sarjana di Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan saat itu.
Bersyukur setelah proses seleksi, enam orang dikirim dari perwakilan Polda Kalsel ke Semarang, dari seleksi di Semarang, hanya lima orang termasuk Riza yang dinyatakan lolos dan masuk Akpol dari Polda Kalsel. “Tahun itu, hanya 250 orang Akpol jalur Sarjana yang diterima se-Indonesia,” ucap wanita murah senyum ini.
Dia menyadari, sudah banyak wanita yang ingin menjadi Polisi. Namun bagi Riza, panggilan untuk bisa mengabdi kepada negara menjadi cerita yang ingin ditorehkan dalam kehidupannya.
Akhirnya dia mengurungkan niat menjadi Hakim. Riza fokus agar bisa lolos seleksi taruna Akpol dari jalur Sarjana.
“Tahun 2009 saya lulus Akpol dan ditugaskan pertama kali itu di Kepolisian Resor Karimun, Polda Kepulauan Riau, sebagai kepala SPK,” kenangnya.
Riza belajar dan menggali kemampuannya saat bertugas di sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa. Seperti di Polda Papua Barat, Polda DIY dan baru akhir-akhir ini ditempatkan di Polda Metro Jaya untuk ditugaskan sebagai Kapolsek Pondok Aren pada Juli 2020.
Kini sudah hampir 12 tahun Riza berdinas di Institusi Polri. Riza tak pernah menyesal atas keputusannya. Justru semakin kuat keinginannya untuk berbuat lebih banyak bagi institusi dan negaranya.
Sebagai anggotaย kepolisian, Riza selalu siap ditugaskan dimana pun. “Zaman sekarang ini wanita punya banyak kesempatan bisa mendapat pendidikan tinggi. Baik berkarir atau tidak, kita sebagai wanita menjalankan sesuai kodratnya. Apabila dipercaya pimpinan, kita jalankan tugas dan tanggungjawab itu dengan sebaik-baiknya,” ucap pengagum berat Menteri Keuanganย Sri MulyaniIndrawati itu.
Di mata Riza, jabatan, tugas dan tanggungjawabnya yang diamanatkan negara harus dilaksanakan dengan maksimal. Sebagai aparat pelayan dan pengayom masyarakat, dia ingin sel
[19/4 2.04 PM] Ketum Laode Hazirun: alu dekat dengan warga di wilayah hukumnya.
“Namanya karir di Kepolisian tidak selamanya di sini, saya tunjukkan saya bekerja dengan baik. Saya berdinas dengan baik dan melaksanakan tugas semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Pewarta: Syarif
Editor : Loh