Napi Lapas Pohuwato Ikut Seleksi MTQ
Marisa, Jurnalsepernas.id – NARAPIDANA (Napi) yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bukan berarti mereka kehilangan segalanya termasuk soal moralitas keagamaan, mereka juga mampu melantunkan ayat-ayat suci Al-qur’an yang mengikuti kontes atau lomba dalam seni membaca yang indah.
Hal itu dibuktikan dengan ikut sertanya dua orang Qori utusan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Pohuwato Unit Pelaksana Teknis Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (UPT Kanwil Kemenkumham) Gorontalo mengikuti seleksi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), yang digelar di Lapas Kelas IIA Gorontalo, Selasa (21/93).
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas), Kanwil Kemenkumham Gorontalo, Bagus Kurniawan saat memberikan sambutan pada acara pembukaan menyampaikan, selain menjadi salah satu pembinaan karakter bagi warga binaan, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bakti Pemasyarakata ke 59 tahun 2023.
โDi pemasyarakatan itu ada yang namanya pembinaan kepribadian, diantaranya ada pembinaan mental rohani dan spritual. Bentuknya bisa saja menurut agama masing-masing. Salah satunya adalah seleksi MTQ ini,โ ujar Bagus.
Bagus Kurniawan mengatakan, sebelum bertanding di tingkat wilayah, para perserta ini terlebih dahulu mengikuti seleksi di Lapas-nya masing-masing. Dan tiga pemenang di tingkat wilayah itu berhak untuk mendapat tiket mewakili Provinsi Gorontalo di tingkat nasional.
โNanti saatnya didapat pemenang, maka mereka ini yang nantinya akan mewakili wilayah Gorontalo untuk lomba MTQ di Tingkat Nasional. Mereka nantinya akan bersaing dengan warga binaan lainnya di Indonesia,โ imbuhnya.
Ia menambahkan, ajang MTQ antarwarga binaan ini sebenarnya sudah digelar sejak beberapa tahun yang lalu. Namun khusus Lapas di Gorontalo baru kali ini ikut serta dalam ajang lomba tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Pohuwato, Frangki G. Ma’ruf mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari bakat-bakat potensial warga binaan dalam rangka pembinaan kepribadian sekaligus memberikan motivasi kepada warga binaan untuk mempelajari dan mendalami seni membaca Al-qur’an.
“Peningkatan pemahaman dan pengamalan keagamaan merupakan salah satu program wajib dilaksanakan, tentunya kami berharap, agar peserta dapat mengimplementasikan kandungan Al-quran tersebut, pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa melekat dan memberikan motivasi diri untuk selalu berbuat kebaikan di jalan Allah SWT,” pungkas Frangki. (Sumber: Humas Lapas Pohuwato).
Pewarta: Dirman
Editor : Loh