𝐄𝐊𝐎𝐍𝐎𝐌𝐈- 𝐁𝐈𝐒𝐍𝐈𝐒

Kerap Ditolak Naik Bus, Pemulung Beli Mobil

Sragen, Jurnalsepernas.id –  VIRAL di media sosial (Medsos) seorang kakek dengan pakaian sederhana membawa karung ke dealer mobil. Ternyata, kakek tersebut hendak membeli mobil baru secara cash atau tunai yang belakangan diketahui bernama Wardji seorang pemulung.

Pihak dealer awalnya mengira kakek bernama Wardji tersebut adalah pengemis. Namun, kakek yang berprofesi sebagai pengumpul barang rongsokan atau pemulung itu mendatangi dealer Daihatsu di Sragen, Jawa Tengah, untuk membeli mobil baru, Jumat (21/08).

Hal itu diceritakan oleh Dezy Ais, tenaga penjual dari dealer tersebut saat dihubungi detikcom. Menurutnya, awalnya Satuan Pengamanan (Satpam) dealer mengira kakek tersebut adalah pengemis. Sempat diberikan uang, Kakek Wardji juga menolak.

Kakek Wardji lalu menjelaskan maksud kedatangannya tersebut untuk membeli mobil. Dia kemudian dibantu oleh Dezy Ais untuk memilih mobil. “Aku mau lihat-lihat mobil mbak. Danaku sekitar Rp 170-an (juta) kurang lebihnya. Sebagian dari uang tabungan, sebagian dari uang warisan,” kata Dezy Ais meniru ucapan kakek pemulung saat datang ke dealer.

Kakek Wardji itu akhirnya meminang Daihatsu Sigra terbaru. Dia membeli mobil Daihatsu All New Sigra dengan banderol Rp 180,4 juta.

Sebelumnya kakek Wardji bilang hanya memiliki dana Rp 170 jutaan. Namun Kakek Wardji memutuskan pulang dari dealer dan kembali lagi dengan membawa uang pakai karung untuk membeli Sigra.

Keesokan harinya, tepatnya pada Sabtu (22/08) dia datang dengan membawa uang di dalam karung. Uang itu dihitung di dalam dealer tersebut selang waktu tiga sampai empat jam dengan jumlah Rp.180 jutaan.

Ais menceritakan, uang tunai tersebut, bersumber dari hasil mengumpulkan barang rongsokan hingga pembagian warisan. Hari itu juga mobil tersebut dikirim ke rumah Kakek Wardji yang berada di Desa Bangunsari, Sragen, Jawa Tengah.

Dari pengakuan Wardji, Ais mengatakan, uang tersebut dikumpulkan selama kurang lebih dua tahun. Uang tersebut didapat dari hasil mengumpulkan rongsok, uang pemberian orang, hingga warisan.

Menurut Ais, kakek tersebut bercerita keinginan membeli mobil untuk pulang kampung. Sebab, dia sering mencegat bus untuk pulang kampung, tapi tidak ada yang mau berhenti.

“Dia bilang gini, kadang kalau ingin naik bus nggak ada yang berhenti, makanya dia mikir ke situ. Dia pakaiannya sangat sederhana banget. Kadang sobek-sobek. (Kata Kakek Wardji) kenapa saya mau beli mobil mbak? Motivasi saya lagi cegat bus dikira orang gila, pengemis, nggak mau berhenti,” cerita Ais.

Dia bilang, Kakek Wardji juga belum bisa menyetir. Untuk bepergian dengan mobil yang dia beli, Kakek Wardji akan menyewa jasa sopir. (Sumber: Dezy Ais, Karyawan Dealer Daihatsu).

Pewarta/Editor:Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *