Sulbar Perlu Media Kontrol yang Mumpuni
Sulbar Perlu Media Kontrol yang Mumpuni
Oleh: Muh.Yunus
Penulis adalah Wartawan Jurnalsepernas.id
MENCERMATI setiap perkembangan dinamika sosial dari berbagai aspek kehidupan di Sulawesi Barat (Sulbar), terkhusus Kabupaten Mamuju perlu hadirnya media kontrol yang mumpuni untuk mengontrol kinerja pemerintah dari jajaran atas hingga ke bawah lantaran ada beberapa persoalan ke daerahan melenceng dari jalur konstitusi, hal ini ada kajian bersama.
Salah satu contoh terkait implementasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Mamuju pada 28 Desember 2021 lalu yang diikuti 48 desa, namun satu desa yaitu Desa Sampaga, Kecamatan Sampaga yang tertunda, kerena timbul ketimpangan yang bermuara dengan aksi demo bahkan masuk jalur hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), karena adanya satu calon yang layak didukung masyarakat, namun tidak layak bagi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) sama statusnya mantan Kedes Kalumpang yang notabene masyarakat menghendakinya.
Gagal lolos di PMD tentu hal ini menimbulkan pertanyaan.ada apa dengannya?
Hal ini tak lain, karena saratnya Pilkades dengan muatan politik, sehingga
mau tidak mau semua lawan-lawan politik yang mengklaim dirinya berkuasa.harus gigit jari mundur secara teratur.
Hal ini cukup jelas 48 desa yang terpilih, 99 persen adalah Kepala Desa mereka.Kenapa tidak, karena di belakang layar elit politik salah satu partai yang tidak perlu saya sebut partainya.mengakomodir kontestan di setiap zona. Dan mungkin tidak berlebihan kalau saya indikasikan, inilah Pilkades terheboh dan spektakuler di seluruh wilayah Indonesia, di mana semua kepala desanya terpilih satu atap, satu satu warna, dan satu gambar.Heboh kan?
Dan ini sistemnya harus di akui, suka atau tidak,
mau atau tidak. Fakta historis kejadiannya jadi saksi.
Dan perlu kita renungi
pintu reformasi terbungkam dan birokrasi tersumbat serta reformasi hukum landep. Lantas di manakah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Media yang sering berkotek? Para elit yang mewakili rakyat pun membisu. Info Manakarra pun kehilangan suara, Radar Sulbar kehilangan magnet, semua hening, sepi, dan sunyi membisu membiarkan kafila berlalu begitu saja.***