๐„๐Š๐Ž๐๐Ž๐Œ๐ˆ- ๐๐ˆ๐’๐๐ˆ๐’

Usia 50 Hindari 5 Makanan Ini

Makassar, Jurnalsepernas.id ย – MENJAGA dan merawat kesehatan bagi manusia sangat perlu dilakukan, apalagi sudah memasuki masa Lanjut Usia (Lansia) dan yang memperngaruhi kesehatan atau timbulnya penyakit adalah pola makan.

Bagi orang yang sudah memasuki usia 50 ke atas,harus menjaga menu makanan yang dikosumsi dan menghindari jenis makanan tertentu yang menjadi pemicu terjadinya gangguan kesehatan.

Usia 50 tahun ke atas tidak bisa lagi asal mengonsumsi makanan, sebab kondisi tubuhnya telah berubah sebagaimana ahli gizi dan penulis buku The Menopause Diet Plan, Hillary M. Wright, Selasa (04/04) mengatakan, metabolisme orang yang telah berusia 50 tahun ke atas mulai melambat.

โ€œSetelah 50 tahun, metabolisme melambat, kadar estrogen turun, dan kebutuhan nutrisi tertentu meningkat,โ€ ujar Hillary, dikutip dari laman Eat This.

Oleh karena itu, mengetahui daftar makanan yang harus dihindari sangat penting untuk orang yang telah berusia 50 tahun ke atas agar kesehatannya tetap terjaga.

Berikut ini lima makanan yang harus dihindari oleh orang yang telah berusia 50 tahun ke atas:

1. Makanan dan Minuman Manis

Mengonsumsi makanan dan minuman manis secara teratur dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Hal itu bisa memicu kanker terutama saat memasuki masa menopause, seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker endometrium.

Menurut American Institute of Cancer Research (AICR), mempertahankan berat badan ideal adalah salah satu cara melindungi diri dari serangan tumor ganas atau kanker.

Bahkan, meski berat badan tidak berlebihan, terlalu banyak mengonsumsi gula akan berisiko kematian lebih cepat.

Berdasarkan jurnal JAMA Internal Medicine (2014), risiko terkena penyakit jantung jauh lebih besar akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis.

2. Daging Olahan

Saat memasuki usia 50 tahun, tak ada salahnya untuk mulai membatasi konsumsi daging olahan.

AICR memperingatkan untuk tidak memakan daging yang diasapi, diawetkan, diasinkan, difermentasi, atau mengandung pengawet, seperti sosis.

Pasalnya, daging olahan seperti sosis bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal, yakni kanker yang tumbuh di usus besar.

Selain itu, sebagian besar daging olahan juga mengandung kadar lemak jenuh dan sodium yang tidak sehat.

3. Gorengan

Pola makanย tinggi lemak jenuh seperti gorengan, berkontribusi besar terhadap risiko penyakit jantung.

โ€œJika ingin menjaga kesehatan jantung setelah usia 50 tahun, inilah saatnya memperhatikan asupan lemak jenuh secara serius,โ€ ujar ahli gizi, Rebecca Schilling.

Rebecca menjelaskan, makanan tinggi lemak jenuh bisa menyumbat arteri, meningkatkan kolesterol jahat, dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

4. Makanan Ringan

Makanan gurih termasuk berbagai macam keripik mengandung sodium, lemak jenuh, dan tambahan gula.

โ€œCamilan dalam kemasan tidak hanya tinggi sodium, tetap juga mendorong seseorang untuk memakannya terus dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan karena rasanya sangat gurih dan asin,โ€ kata ahli diet dari layanan kesehatan dan kebugaran WellnessVerge, Melissa Mitri.

Konsumsi makanan ringan gurih dan asin pada usia 50 tahun tentu bukan pilihan yang tepat. Oleh karena itu, cobalah mengonsumsi buah-buahan segar sebagai pengganti camilan gurih.

5. Minuman Diet

Mengganti minuman manis menjadi minuman dengan embel-embel diet seperti soda diet, terdengar solutif. Sayangnya, hal itu tetap berpengaruh buruk terhadap kesehatan jantung.

Ahli gizi diet dari Paloma Health, Arika Hoscheit mengatakan, minuman diet biasanya mengandung pemanis buatan yang bisa memicu risiko penyakit kardiometabolik, termasuk tekanan darah tinggi, kencing manis, dan kegemukan.

Studi oleh Diabetes Care (2009) menemukan bahwa orang yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 36 persen lebih besar terkena sindrom metabolik.

Sementara itu, 67 persen lainnya berisiko terkena diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan peminum soda biasa.

Hoscheit menambahkan, rasa manis buatan dari minuman diet rendah dan tanpa kalori justru mempersulit tubuh untuk mengukur kepadatan kalori.

Menurutnya, mengurangi asupan minuman diet bisa membantu menurunkan nafsu makan, meningkatkan manajemen berat badan, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. (Sumber: Jurnal JAMA Internal Nedicine).

Pewarta/Editor: Loh

๐‘๐”๐’๐Œ๐ˆ๐

๐Š๐ž๐ญ๐ฎ๐š ๐ˆ๐ˆ ๐ƒ๐ž๐ฐ๐š๐ง ๐๐ข๐ฆ๐ฉ๐ข๐ง๐š๐ง ๐๐ฎ๐ฌ๐š๐ญ ๐’๐ž๐ซ๐ข๐ค๐š๐ญ ๐๐ž๐ซ๐ฌ ๐‘๐ž๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ฌ๐ข๐จ๐ง๐š๐ฅ (๐ƒ๐๐- ๐’๐„๐๐„๐‘๐๐€๐’) ๐๐š๐ง ๐Š๐จ๐ซ๐๐ข๐ง๐š๐ญ๐จ๐ซ ๐๐š๐ฌ๐ข๐จ๐ง๐š๐ฅ (๐Š๐Ž๐‘๐๐€๐’) ๐Œ๐ž๐๐ข๐š ๐‚๐ž๐ญ๐š๐ค ๐๐š๐ง ๐Ž๐ง๐ฅ๐ข๐ง๐ž, ๐‘ฑ๐’–๐’“๐’๐’‚๐’๐’”๐’†๐’‘๐’†๐’“๐’๐’‚๐’”.๐’Š๐’…- ๐Œ๐„๐๐†๐”๐๐†๐Š๐€๐ ๐…๐€๐Š๐“๐€ ๐“๐€๐๐๐€ ๐๐€๐“๐€๐’ , ๐Œ๐ž๐ฅ๐š๐ฅ๐ฎ๐ข ๐ˆ๐ง๐ฏ๐ž๐ฌ๐ญ๐ข๐ ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ง ๐Œ๐จ๐ง๐ข๐ญ๐จ๐ซ๐ข๐ง๐  Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *