Puskesmas Bungoro Gelar Analisis Advokasi Kesehatan
Pangkep, Jurnalsepernas.id – PUSAT Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Pertemuan tentang Analisis dan advokasi Lintas Progran (LP) dan Lintas Sektoral (LS) terkait pemantauan pertumbuhan anak Di bawah Lima Tahun (Balita), ibu hamil, dan orang tua Lanjut Usia (Lansia) berlangsung di ruang Kantor Desa Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro, Pangkep, pada Selasa (27/09).
Ikut sebagai peserta dalam pertemuan tersebut, adalah para kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan petugas kesehatan desa, staf, aparat, perangkat, Tokoh Agama (Toga), Tokoh Pemuda (Toda), dan Tokoh Masyarakat (Tomas).
Bertindak sebagai Pemateri 1 ialah Hj.Herlina, SKM yang didampingi salah satu ahli gizi dari Puskesmas Kecamatan Bungoro juga, dan Pemateri 2 H. Darwis Kepala Puskesmas Kecamatan Bungoro sendiri.
Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Bungoro, H.Darwis menyampaikan, Posyandu milenial laporan harus disampaikan minimal tiap hari.
Maksud dan tujuan pertemuan ini yang pertama menitikberatkan pada Posyandu balita), ibu hamil, dan milenial.
Menurut H. Darwis, Posyandu itu ada Aparatur Sipil Negara (ASN)nya, kartu menuju sehatnya, kalau dia berada di garis kota, itu kan bermasalah dia berada kuning atau hijau dan mempunyai beberapa tingkatan di situ dinilai, makanya diadakan analisis pertemuan ini.
Lanjut H.Darwis, ini hari juga datang tim penilaian untuk mensinkronkan data yang ada di desa dan dilaporkan untuk Open Defecation Free (ODF) bulan lalu di sini. Itu kita tetap dinilai, jadi harus dipesankan kepada masyarakat kita harus mempunyai Water Clossed (WC).
Ditambahkannya, ada beberapa memang kerja bakti di sini dan di Kecamatan Bungoro itu di Jalan poros ada kerja bakti dalam rangka penilaian Piala Adipura.
Masih H Darwis, ke Desa Tabo-Tabo akan menuju juga tim verifikasi tentang desa sehat. “Jadi harus selalu waspada ini Pak desa, kalau Puskesmas Bungoro selalu disidang, maka selanjutnya yang milenial, mana posyandunya penilaian tingkat kecamatan? Ini desa yang kena Desa Biringere, ada Ombudsman penilaiannya, untuk itu saya minta untuk semua kegiatan kesehatan, agar difoto dan di shooting sebagai bukti pegangan kita,” pinta Darwis.
Lebih jauh dikatakan H.Darwis, adanya analisis seperti ini, karena ada perkembangan yang ingin diketahui untuk ditindaklanjuti. “Jadi mohon kiranya para petugas kesehatan di sini kalau membikin rencana kerja Pak Desa, mohon kita juga membuat proposal, karena dana kita di sini ada 8%,” mohonnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Tabo-Tabo, Hairil Anwar, S.Sos, MM dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan terkait analisis advokasi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang ada di Desa Tabo-Tabo ini, dirinya terlebih dahulu mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala Puskesmas dan seluruh jajarannya dan para kader.
Kades Tabo-Tabo berharap, mudah-mudahan ada solusi ke depan melihat pertumbuhan-pertumbuhan, baik pertumbuhan kesehatan balita, orang tua, dan masyarakat terkhusus di Desa Tabo-Tabo ini.
Kades Hairil juga harapkan banyak kerjasamanya, banyak koordinasi bersama tim-tim kesehatan yang ada di Desa Tabo-Tabo, menyangkut permasalahan-permasalahan bisa disampaikan, jika ada keluhan-keluhannya bisa saling berkoordinasi, sehingga saling kerjasama sampai ke tingkat pimpinan. “Bagaimana upaya kita ke depan semua bidang-bidang kesehatan itu kita ketahui bersama,” tandas Hairil.
Hairil mengingatkan, jangan di daerah-daerah terpencil atau tetangga, ada yang tidak diketahui ada yang mengalami sakit anak Di bawah Lima Tahun (Balita)nya, orang tuanya sampai Lanjut Usia (Lansia). “Sampaikan ki ke pos-pos, bidan, kalau ada kendala-kendala di masyarakat terkait kesehatan, hingga kita bisa sampaikan sama tingkat pimpinan sampai ke Bupati setelah ada masalah-masalah,” pinta Hairil.
“Saya harapkan mudah-mudahan kepada kita semua bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan ini, silakan ikuti apa yang diharapkan oleh pemateri nantinya agar dipahami,” tutup Hairil.
Pewarta : Andi