𝐏𝐎𝐋𝐈𝐓𝐈𝐊- 𝐏𝐄𝐌𝐄𝐑𝐈𝐍𝐓𝐀𝐇𝐀𝐍

Pj.Bupati Takalar Hadiri Rakor Penanganan Bencana

Pattallassang, Jurnalsepernas.id – CUACA ekstrim ysbg melanda Indonesia tahun ini yang diperkirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bisa mencapai puncaknnya pada Bulan Januari-Februari 2025 dan mereda pada April yang disertai dengan curah hujan sedang hingga lebat mengakibat angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di daerah selatan Sulawesi Selatan (SulSel) di selat Makassar dan Kepulauan Selayar.

Hal ini merupakan issu utama yang dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometereologi tingkat Provinsi SulSel. Rapat yang dipimpin oleh Pj. Gubernur SulSel, Prof. Zudan Arif Fahrulloh dihadiri oleh Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Pratikno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencans (Ka-BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos, M.M, Kepala BMKG Pusat, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol. Yudhiawan, S.H, S.I.K, M.H, Komandan Pangkalan Utama (Lantamal), dan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel serta diikuti oleh seluruh Pj.
Bupati/Walikota dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten/Kota berpangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (03/01).
IMG 20250103 WA0012 Jurnal Sepernas
Dalam sambutannya Pj. Gubernur Sulsel berharap, agar setiap daerah kabupaten/kota dapat segera berkoordinasi dan bekerja sama dengan Fotum Komunikasi Pimpinan Daerah (Gorkopimda) serta masyarakat dan relawan kebencanaan guna mengurangi resiko bencana dalam menghadapi cuaca ekstrim tahun ini.

Pj.Gubernur Sulsel dihadapan Menko PMK-RI juga melaporkan bahwa selama tiga minggu ini, ada 271 kejadian bencana di 13 Kabupaten di Sulawesi Selatan di 63 kecamatan dan 236 desa/kelurahan. Bencana yang terjadi seperti banjir, banjir bandang, angin puting belitung dan tanah longsor.

“Bencana ini berdampak pada rusaknya harta benda, rusaknya lingkungan dan infrastruktur. Untuk komunitas padi ada 12 Kabupaten yang terdampak dan luas area yang terprediksi gagal panen kurang lebih 1640 hektar, untuk komunitas jagung kurang lebih 906 hektar di 3 kabupaten, komunitas kedelai 10 hektar di 1 Kabupaten, dan untuk cabe di 1 Kabupaten 459 hektar,” jelasnya.

Menko PMK RI Pratikno mengungkapkan, BNPB telah menyalurkan bantuan senilai Rp 14 miliar untuk mendukung penanganan bencana di Sulawesi Selatan.
IMG 20250103 WA0009 Jurnal Sepernas
“Semoga dengan bantuan yang ada dapat membantu meringankan beban para korban dan penanganan bencana di wilayah Sulawesi Selatan segera ditangani dengan cepat dan tanggap,” papar Pratikno.

Sementara itu, Pj. Bupati Takalar Dr. H. Muh. Hasbi, S.STP,.M.A.P, M.IKom menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan dan perhatiannya, semoga apa yang diberikan dapat bermanfaat dan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan tanggap.

Pada rapat tersebut 24 Kabupaten/Kota mendapatkan dukungan Operasional Penanggulangan Darurat Hidrometeorologi Tahun 2025, termasuk Kabupaten Takalar.

Untuk Kabupaten Takalar sebesar Rp. 539.026.000 yang terdiri dari dana siap pakai sebesar Rp. 150.000.000 dan bantuan logistik dan peralatan senilai Rp. 389.026.000. (Sumber: Disjominfo: SP Pemkab Takalar).

Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh

Laode Hazirun

Ketua Umum Jurnal Sepernas."Sepernas satu2nya organisasi pers dari Indonesia timur yg merancang UU Pers tahun 1998 bersama 28 organisasi pers" HP: 0813-4277-2255

Related Articles