Pasar Tradisional Tetaf Sepi Pengunjung
Soe, Jurnalsepernas.id – PASAR tradisional adalah sebuah sarana transaksi jual beli antarpedagang dan pembeli yang dilakukan masyarakat setempat yang dikelola secara sederhana yang berada pedesaan.
Di tempat ini pedagang menjajakan dagangannya di bawah tenda-tenda lusuh dimana pedagangnya nongkrong duduk menjaga jualannya, berupa komoditas hasil pertanian dan perkebunan warga yang diperlukan dalam kebutuhan pangan sehari-hari yang fasilitas dan persedian barang dan jasa serba terbatas.
Berhubung fasilitas dan persediaan pangan terbatas, hal ini juga yang menyebabkan suasananya sepi dari pengunjung, tidak sehiruk pikuk seperti pasar moderen yang ada di perkotaan.
Kondisi demikian terlihat pula pada pasar tradisional Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Labupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dari hasil pantauan awak Jurnalsepernas.id, pada Selasa (24/01) nampak keaadaan pasar sepi
tidak seperti biasanya.
Menurut keterangan salah seorang pelaku pasar yang namanya hanya diinisialkan JT, pasar tradisional Tetaf terlihat lenggang mungkin disebabkan pengaruh pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang masih menghantui masyarakat, sehingga berdampak pada omzet pemasukkan pedang yang tergantung dari jumlah pembeli, sementara kebutuhan masyarakat makin bertambah.
Dengan kondisi demikian, sudah sepantasnyalah pihak-pihak yang berkompoten dalam hal ini pemerintah setempat selaku pemangku kebijakan memikirkan jalan keluarnya demi perkembangan pasar yang menjadi alternatif pergulatan perekonomian masyarakat setempat dan sekitarnya.
Sementara bagi pelaku pasar yang lain, yang juga enggan menyebutkan jati dirinysa mengatakan, dengan adanya pasar tradisional Tetaf, justru sangat bermanfaat untuk mendekatkan dan mempermudah akses ketersediaan kebutuhan bagi masyarakat setempat.
Pewarta: Yohanes Taemisa
Editor : Loh