𝐀𝐑𝐓𝐈𝐒

Aming Suka Lelaki tapi Hubungan Seks dengan Perempuan

Jakarta, Jurnalsepernas.id -ARTIS komedian Aming mengungkap orientasi seksualnya yang selama ini kerap jadi sorotan publik. Meski hal itu termasuk ranah pribadi, Aming tak sungkan untuk berbagi.
Aming menegaskan, dirinya bukan gay alias penyuka sesama pria. Hal itu dibuktikan dengan pernikahannya dengan Evelyn Nada Anjani.
“Saat gue menjalani, gue nggak se-gay itu. Gue nggak suka ya melakukan aktivitas seks, tapi pada saat gue melakukan dengan cewek, itu bekerja, sama kayak Evelyn,” kata Aming di kanal YouTube Melaney Ricardo, Kamis (31/03).
Aming mengakui dirinya memang mencintai Evelyn Nada Anjani. Hal itu karena ia seakan menemukan dirinya dalam versi lain pada mantan istrinya tersebut.
“Kenapa jatuh cinta banget sama Evelyn, karena pada akhirnya gue menemukan seseorang yang sama seperti gue,” tutur Aming.
Kendati sudah pernah menikah dengan Evelyn, masalah Aming tak berhenti sampai disitu. Sebab bukan hanya kepada perempuan, ia pun bisa menyukai seorang laki-laki.
“Gue adalah crossdesser (sebutan bagi seseorang yang gemar mengenakan pakaian lawan jenisnya) yang mencintai pria, tapi menikmati hubungan seksual dengan perempuan. Jadi kalau dalam istilah LGBTQ, gue itu queerdan paling ribet,” cerita Aming.
Apa sebenarnya ‘queer’?
Dalam dinamika seksual, istilah queer sebagai bentuk penolakan definisi normatif dari perilaku seksual feminin dan maskulin. Makna queer menjadi lebih kontemporer setelah digunakan oleh para aktivis dan akademisi untuk menandai gerakan dalam politik identitas seksual dan kerangka teoretis untuk memahami gender dan seksualitas.
Dikutip dari situs Britannica, kata queer sering digunakan sebagai istilah umum untuk menunjukkan identitas seksual dalam komunitas tertentu. Komunitas queer dapat terdiri dari orang-orang yang mengidentifikasi diri dengan orientasi seksual lesbian, gay, biseksual, transgender, dan sebagainya.
Beberapa orang menganggap ‘aneh’ menjadi cara mudah untuk menggambarkan komunitas yang begitu besar tersebut.
Selain seksualitas, queer juga digunakan untuk menggambarkan komunitas gender tertentu yang terdiri dari orang-orang di luar dikotomi laki-laki ataupun perempuan juga maskulin maupun feminin yang ditentukan masyarakat.
Identitas gender orang-orang yang ada dalam komunitas queer juga cara mereka mewujudkan dan melakukan gender tidak sesuai dengan teori biologis yang selama ini awam di masyarakat. Salah satunya dengan menggunakan pakaian lawan jenis.
Dengan demikian, teori queer menjadi panggilan untuk melampaui pemahaman konvensional tentang gender dan seksualitas untuk mendobrak batas yang memisahkan heteroseksualitas dari homoseksualitas. (Sumber: Kanal YouTube Melaney Ricardo).
Pewarta/Editor: Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *