𝐄𝐊𝐎𝐍𝐎𝐌𝐈- 𝐁𝐈𝐒𝐍𝐈𝐒

Pasar tradisional Kapan Riwayatmu Dulu !

Soe, Jurnalsepernas.id – PASAR tradisional sekitaran tahun 80-an merupakan sebuah sarana transaksi jual beli antar pedagang dan pembeli yang dilakukan masyarakat setempat, yang di kelola secara sederhana dan berada di wilayah pedesaan.

IMG 20220210 WA0009 Jurnal Sepernas

Di tempat ini pedagang menjajakan dagangannya di bawah tenda-tenda yang lusuh, di mana pedagangnya duduk nongkrong menjaga jualannya berupa komoditas hasih pertanian dan perkebunan warga, ada juga berupa (sembako) yang dibawakan oleh pedagang dari luar desa, yang di perlukan dalam kebutuhan pangan sehari-hari, yang fasilitas dan persediaan barang dan jasa memadai kala itu.

Seiring perkembangan zaman, pasar modern dan mall-mall, super market, dan Toserba yang menyediakan fasilitasnya terlengkap dan nyaman yang ada mana-mana, menyebabkan Pasar Tradisonal yang kumuh dan bau, akhirnya ditinggal pengunjung dan hanya orang-kampung saja mau berbelanja di Pasar Tradisional yang salah satunya Kapan yang terletak di Desa Obesi, Kecamatan Mollo Utara (Molut), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hasil pantauan awak jurnalsepernas.id, pada Kamis (10/02) nampak keadaan Pasar Tradisional Kapan sepi pengunjung tak seperti dulu-dulu, kini tinggal menyisakan kenangan yang indah dan meninggalkan riwayatnya, bahwa dahulu ramai masyarakat bertransaksi.

IMG 20220210 WA0010 Jurnal Sepernas

Menurut keterangan salah seorang pelaku pasar tradisional yang namanya enggan disebutkan dan hanya di inisialkan JK, Pasar Tradisional Kapan terlihat lenggan (sepi), karena pengaruh pasar modern dan juga pengaruh pandemi Corona Virus Disease19 (Colid-19) yang belum berlalu, sehingga berdampak pada omzet pemasukan pedagang yang tergantung pada jumlah pembeli, sementara kebutuhan masyarakat makin bertambah.

Dengan kondisi demikian, sedah sepantasnyalah pihak- pihak yang berkompoten dalam hal ini pemerintah setempat selaku pemangku kebijakan memikirkan jalan keluarnya demi perkembangan Pasar Tradisional termasuk Kapan yang menjadi alternatif pergulatan perekonomian masyarakat setempat dan sekitarnya.

Sementara bagi pelaku pasar yang lain, yang juga enggan menyebutkan jati dirinya mengatakan, dengan adanya pasar tradisional Kapan justru sangat bermanfaat untuk mendekatkan dan mempermudah akses ketersediaan barang kebutuhan bagi masyarakat setempat.

Pewarta : Yohanes Taemisa
Editor : Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *